TEMPO/K Candra Negara
Lumajang - Pihak pengelola Taman Nasional Bromo Tengger Semeru meminta para pendaki untuk mengantisipasi hawa dingin ekstrem Ranu Kumbolo. Otoritas Gunung Semeru memperkirakan hawa dingin di sana bisa mencapai titik beku.
Kepala Bidang Pengelolaan Taman Nasional Wilayah II Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, Anggoro Dwi Sujiarto, mengatakan Ranu Kumbolo ini menyimpan riwayat hawa dingin ekstrem hingga suhu minus nol derajat Celsius atau di titik beku. "Agustus tahun lalu, hawa beku ini pernah terjadi," katanya kepada Tempo, Senin, 13 Juni 2011.
Pada Agustus mendatang, diperkirakan hawa beku Ranu Kumbolo akan kembali terjadi. Oleh karena itu, dia meminta kepada para pendaki untuk mempersiapkan perlengkapan, khususnya untuk menahan hawa dingin.
Selain itu, kata Anggoro, pihaknya akan memperketat pemeriksaan peralatan dan perlengkapan para pendaki.
Hawa beku Ranu Kumbolo itu biasanya terjadi antara pukul 02.00 WIB hingga pagi. "Di pucuk-pucuk rumput atau cemara biasanya ada bunga es," kata Anggoro. Namun, pada pagi saat matahari mulai terbit, bunga es tersebut akan mencair.
Anggoro menambahkan, hawa dingin yang cukup ekstrem tersebut mulai terasa saat ini. "Kemarin saya ke Ranupane, pukul 11.00 WIB siang sudah pakai jaket," katanya. Itu menunjukkan betapa dinginnya hawa di sekitar Gunung Semeru. "Apalagi di Ranu Kumbolo," ujarnya.
Dia juga sempat mengingatkan kepada pendaki untuk selalu membawa plastik. "Tidak perlu besar, yang penting cukup untuk menutupi bagian tubuh," katanya.
Plastik, kata dia, cukup efektif untuk menahan hawa dingin ekstrem Ranu Kumbolo. "Daripada kain jeans, mendingan plastik," kata dia. Dia juga mengimbau kepada pendaki untuk membawa perbekalan yang cukup.
Ihwal laporan hawa beku Ranu Kumbolo hingga saat ini belum ada. "Belum ada laporan hawa beku sejak pendakian mulai dibuka. Tapi, hawa dingin ekstrem mulai bisa dirasakan saat ini," katanya.
Setiap pendaki yang turun kembali di Ranupane, kata dia, akan dimintai laporan situasi terbaru dengan Ranu Kumbolo. "Apa keluhan mereka serta situasi terbarunya," kata dia.
Sementara itu, berdasarkan data terakhir Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, sejak libur panjang akhir pekan lalu, ratusan orang melakukan pendakian Gunung Semeru. Lebih kurang 460 pendaki tercatat melakukan pendakian sejak sepekan terakhir ini. Namun, setelah libur panjang akhir pekan, setiap harinya hanya 10 hingga 15 pendaki.
sumber : TEMPO Interaktif
0 komentar:
Posting Komentar